PENJELASAN UMUM
1.
Uraian
Umum
Tipe struktur bangunan atas
jembatan standar rangka baja permanen yang dipabrikasi oleh PT Gunung Steel
Construction adalah tipe Warren Tertutup yang terdiri dari komponen-komponen
baja yang dirakit dengan sistem sambungan baut sehingga membentuk suatu
rangkaian jembatan rangka baja yang utuh.
Jembatan standar
rangka baja permanen ini terdiri dari 2 (dua)
komponen, yaitu:
§ Komponen utama : Batang atas (Top Chord), Batang bawah
(Bottom Chord), Batang diagonal (Diagonal Chord), Gelagar melintang (Cross
Girder), Gelagar memanjang (Stringer), Ikatan angin atas (Top Bracing), Mur dan
Baut (Bolt and Nut).
§ Komponen
pelengkap : Bantalan karet penahan gempa (Elastomeric Bearing), Penahan
lateral (Lateral Stopper), Pipa sandaran (Railing), Pelat lantai baja gelombang
(Corrugated Steel Deck Plate), Sambungan
ujung lantai (Expansion Joint) serta peralatan (tool kit) untuk keperluan
perakitan jembatan.
Jembatan standar rangka baja permanen dibagi dalam dua kelas yaitu Kelas A dan Kelas B dengan bentang antara 40 m sampai dengan 60 m, dimana pembagian kelas berdasarkan atas perbedaan lebar lantai kendaraan dan lebar trotoar (lajur pejalan kaki):
Kelas A
Lebar total lantai jembatan 9.0 m, dengan konfigurasi: 1.0 m + 7.0 m + 1.0 m (trotoar + lajur kendaraan + trotoar)
Tinggi bersih jembatan: ± 5.1 m untuk Jembatan Kelas A
Berat dan panjang maksimum satu komponen: Berat ± 1.8 ton dan panjang ± 9.1 m untuk jembatan kelas A
Kelas B
Lebar total lantai jembatan 7.0 m, dengan konfigurasi: 0.5 m + 6.0 m + 0.5 m (trotoar + lajur kendaraan + trotoar)
Tinggi bersih jembatan: ± 5.1 m untuk Jembatan Kelas B
Berat dan
panjang maksimum satu komponen:
-
Berat + 1.4 ton dan panjang + 7.1 m
untuk jembatan kelas B
Lantai
jembatan merupakan struktur beton yang berada di atas bekisting pelat lantai
baja gelombang (Corrugated Steel Deck Plate) yang ditopang oleh gelagar baja memanjang
(Stringer) di antara gelagar baja melintang (Cross Girder), gelagar baja melintang
bersifat non-komposit dengan balok lantai beton.
Untuk kemudahan dalam pelaksanaan perakitan jembatan, semua komponen jembatan diberi tanda/marking yang jelas sesuai dengan urutan yang diperlihatkan pada gambar perakitan.
Jembatan direncanakan memiliki sifat
pemeliharaan yang ringan. Semua komponen rangka baja dan baut digalvanisasi,
dan menggunakan tumpuan karet (elastomer).
Perakitan jembatan
rangka ini direncanakan dapat dilakukan di lokasi pembangunan jembatan secara
bertahap dengan bermacam alternatif sistem perakitan jembatan antara lain: sistem
perancah, semi kantilever (kantilever sebagian) maupun kantilever penuh. Sistem
perakitan jembatan akan dibahas lebih lanjut pada bab tersendiri.
2. Kriteria Perencanaan
Spesifikasi perencanaan didasarkan pada
peraturan yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Bina Marga Departemen
Pekerjaan Umum Spesifikasi pembebanan yang digunakan dalam analisa struktur dan
rencana teknis semua bangunan atas adalah 100%
pembebanan atau BM100 dari “LOADING
SPESIFICATION FOR HIGHWAY BRIDGES” SK SNI T-02-2005 yang merupakan revisi kedua
dari Bridge Design Code (BDC) – BMS 1992, sesuai dengan KepMen No.
498/KPTS,M/2005, termasuk juga beberapa peraturan lain yang dipandang perlu
untuk dijadikan acuan perencanaan antara lain AASHTO LRFD, AISC, dan lain lain.yaitu:
Sebagai referensi perencanaan
mengacu pada American Association of State Highway and Transport Officials
(AASHTO) serta beberapa peraturan lain
yang dipandang perlu.
Prinsip pembebanan jembatan ini mengacu
pada SK SNI T-02-2005. Prinsip-prinsip pembebanannya adalah sebagai berikut :
o
Lalu
lintas : Kelas
A dan B dengan dua jalur penuh ditambah jalur yang tidak penuh di kedua
sisi jalan. 100% beban D dan beban T ditambah pengaruh lain sesuai
standar yang berlaku.
o Trotoar/kelas
: Besarnya intensitas beban pejalan kaki berupa fungsi dari luasan
dimana beban bekerja (trotoar ini termasuk trotoar yang dipasang diatas
bangunan jembatan).
q = 5 kN/m3 L<
10m2
q = 5.33 - L/30 10 ≤ L
≤ 100m²
q = 2 kN/m² L > 100m²
o
Pipa Sandaran : 0.75 kN/m ditransfer secara vertikal ke setiap
simultannya.
o Angin : Desain
beban angin;
- Beban Layan : - 30 m/s
(sampai 5 km dari pantai)
- 25 m/s (> 5 km dari
pantai)
- Beban Ultimate : - 35 m/s (sampai 5 km dari pantai)
- 30
m/s (> 5 km dari pantai)
o Gempa : Koefisien
gempa maksimum
sesuai dengan peta gempa 2010 untuk waktu getar T = 0.2 det, 10% PE 50 tahun,
faktor kepentingan I = 1.2 dan nilai daktilitas struktur = 4.
o
Arus : Bangunan atas dianggap terletak di atas muka air banjir
o
Temperatur : Besarnya perbedaan relatif
dari suhu direncanakan sebesar 15ºC, Koefisien muai baja 12 x 10-6/º
C.
Lendutan
untuk struktur jembatan tidak melibihi lendutan yang diijinkan, sebagai
berikut :
Beban Hidup : 1 L
800
300
No comments:
Post a Comment