GERBANG TATA BANGUN JAYA

ALAT-ALAT PERLENGKAPAN LAS LISTRIK

Alat-alat perlengkapan las yang diterangkan diatas hendaknya harus dimiliki/dipunyai oleh suatu bengkel las karena hal ini sangat mempengaruhi proses dan hasil pengelasan, keselamatan juru las dan orang-orang disekitarnya.


1.      Tempat (Ruangan) Listrik
Kamar las terdiri dari 2 (dua) jenis yaitu kamar las tetap dan kamar las yang di-pindah-pindahkan. Kamar las tetap adalah sebuah kamar las yang tak dapat dipindah-pindahkan yang terdiri dari dinding yang terbuat dari pelat-pelat baja atau dinding yang terbuat dari bahan tahan api yang tidak mudah terbakar dan tabir penutup yang dipasang pada pintu masuk/keluar kamar las yang juga terbuat dari tabir tahan api.
      Kamar las yang dapat dipindah-pindahkan atau kamar las yang tidak tetap adalah suatu kamar las yang dapat distel (dibuka dan dipasang) menurut kebutuhannya. Kamar las yang tidak tetap sangat baik dipergunakan untuk melas diruangan terbuka (lapangan) yang dipergunakan tirai. Penutup yang mudah distel yang dipindahkan secara cepat menurut kebutuhannya.

2.      Perlengkapan Pengaman
Alat-alat perlengkapan pengaman harus dipunyai (dimiliki) setiap bengkel atau juru las karena alat-alat tersebut untuk melindungi setiap juru las dari radius, asap dan sinar ultra violet dan sinar infra merah yang berasal dari busur nyala sewaktu pengelasan sedang berlangsung. Adapun perlengkapan pengaman ini terdiri dari perlengkapan pelindung muka/mata dan perlengkapan pengaman badan.

2.1.      Perlengkapan Pelindung Muka/ Mata
Perlengkapan pengaman (pelindung) muka/mata terdiri dari kop las dan topi las, dimana gunanya untuk melindungi muka dan mata dari percikan-percikan cairan logam, asap dan panas serta sinar busur nyala las yang mengandung sinar ultra violet dan infra merah sewaktu pengelasan sedang berlangsung. Kop las (hand shield) adalah suatu alat pelindung muka dan mata yang dipegang dengan sebelah tangan dan ini biasanya dipergunakan sewaktu mengelas benda-benda yang sederhana atau apabila dalam mengelas hanya diperlukan satu tangan saja.



         Topi las (head shield) juga termasuk alat pelindung muka dan mata yang lebih dari kop las karena topi las dikenakan di kepala tanpa dipegang sehingga kedua tangan dapat bergerak bebas yang mana kemungkinan sebuah tangan dapat digunakan untuk memegang hal-hal lain. Ada juga topi las yang diperlengkapi dengan selang pernapasan yang langsung dihubungkan dengan botol oxygen dan berguna sekali untuk mengelas didalam ruangan tertutup (tangki) atau ketel-ketel, silinder dan sebagainya.
Adapun keuntungan menggunakan topi las adalah :
-         Dapat menlas dalam posisi pengelasan yang sukar
-         Tangan dapat bebas
-         Kedua belah pihak dapat dipergunakan untuk memegang tang elektroda (holder)
Disamping kop las dan topi mas juga terdapat kaca mata las (goggles) yang gunanya untuk melindungi mata sewaktu membersihkan terak atau sedang menggerinda.
2.2.      Perlengkapan Pelindung Badan
Perlengkapan pelindung badan digunakan untuk melindungi tubuh dan tangan sinar busur nyala karena apabila tubuh dan tangan tidak dilindungi dari sinar ultra ungu yang berasal dari sinar busur nyala, lambat laun akan merusak jaringan-jaringan halus didalam tubuh juru las. Disamping itu juga digunakan untuk melindungi pakaian juru las dari percikan cairan logam yang panas yang dapat membakar kulit dan pakaian juru las.
Adapun perlengkapan pelindung anggota badan sewaktu mengelas terdiri dari baju las (pelapis dada), sarung tangan dan sepatu las. Baju las atau pelapis dada terbuat dari kain asbes, kulit atau bahan-bahan yang lain yang bersifat tidak kaku (lemas), ringan, tidak mudah terbakar dan tidak dapat dialiri listrik (bersifat isolasi).
Sarung tangan tersebut dari kulit, kain terpal dan sebagainya yang bersifat tidak kaku, tahan api, kuat dan tidak dapat dialiri arus listrik. Sepatu las tersebut dari bahan kulit atau karet sintetis yang bersifat lunak, ringan, tahan panas dan tidak dapat dialiri listrik dan gunanya sepatu las ini untuk melindungi kaku dari terak-terak panas, percikan-percikan cairan logam yang berjatuhan sewaktu dilakukan pengelasan.



3.      Kabel Las
Kabel las digunakan sebagai tempat mengalirnya arus listrik dari sumber tenaga kemesin las dan dari mesin las ke elektroda dan kembali kemesin las melalui kabel massa.
Pada setipa mesin las terdapat 2 jenis kabel las yaitu kabel primer dan kabel sekunder.
-         Kabel primer adalah kabel yang digunakan untuk mengalirkan arus listrik dari sumber tenaga kedalam mesin las, dimana jumlah kawat intinya disesuaikan dengan jumlah pahse mesin las ditambah satu kawat dan penambahan satu kawat ini digunakan untuk hubungan massa dari mesin las ke tanah.
-         Kabel sekunder adalah kabel yang digunakan untuk mengalirkan arus dari mesin las ke penjepit elektroda (holder) kembali kemesin las melalui kabel masa (penjepit benda kerja). Kabel sekunder ini mempunyai inti yang terdiri dari kawat las halus yang dilapisi dengan isolasi karet. Adapun besarnya kabel sekunder yang digunakan dalam mesin las adalah tergantung dari ampere maximum mesin las dan panjang kabel yang dipergunakan dibutuhkan (lihat table)

Tabel Ukuran Kabel Sekunder
No. Standard Kabel
Diameter
Kabel ….. Inci
Panjang kabel ………….. inci
0-550
550-1200
1200-3000
Pemakaian Arus Mesin Las….. Ampere
4/10
3/0
2/0
1/0
1
2
3
4
61/64
13/16
3/4
23/32
41/64
19/32
9/16
17/32
600
500
400
300
250
200
150
125
600
400
350
200
200
195
150
100
400
300
300
200
175
150
150
75

            Pemakaian kabel, elektroda hendaknya disesuaikan dengan ampere maximum dari sebuah mesin las, sehingga tidak perlu dilakukan penggantian (penukaran) kabel elektroda apabila arus mesin las (ampere) diganti dalam waktu mengalas.



4.      Stang Las
Tang las (penjepit las) adalah alat perlengkapan sewaktu menlas yang gunanya untuk menjepit elektroda dan benda kerja.
Tang las terdiri dari tang elektroda dan tang massa (klemp), dimana alat-alat ini terdiri dari beberapa jenis.
      Tang elektroda (holder) yang digunakan untuk menjepit elektroda yang terbuat dari kuningan dan pegangan (gagangnya) dibungkus dengan bahan isolasi misalnya : ebonite yang tahan terhadap panas yang timbul dari aliran arus listrik.
Sewaktu hendak menjepit elektroda hendaknya mulut tang elektroda terlebih dahulu dibersihkan dengan sikat baja, kikir, amplas dan sebagainya supaya hambatan tetap rendah dan aliran arus ke elektroda tidak terhambat (tetap lancar). Pemakaian tang elektroda ini hendaknya disesuaikan dengan pemakaiannya karena tang las yang besar akan melelehkan juru las sedangkan tang las yang terlampau ringan (kecil) akan menjadi cepat panas apabila dipakai elektroda yang berdiameter agak besar.
Tang massa adalah untuk menghubungkan kabel massa ke benda kerja atau meja kerja, dimana benda kerja atau meja kerja elektroda yang dijepit tang massa hendaknya dijepit ditempat yang bersih sehingga membuat busur nyala las menjadi lancar (baik).
Tang massa ini terdiri dari 2 jenis yaitu:
1.      Tang massa klem
2.      Tang massa bentuk magnit
5.      Palu Terak (Chipping Hammer) dan sika baja
Palu terka adalah sebuah palu yang khusus, dimana salah satu ujungnya dibuat berbentuk runcing yag digunakan untuk mengetok sdut rigi-rigi las dan ujungnya yang sebelah lagi berbrntuk pahat picak yang digunakan untuk mengetok permukaan rigi-rigi las. Palu terak ini terbuat dari baja dan bagian gagangnya terbuat dari pegas baja atau dilapisi karet atau kayu.
      Jadi palu teraknya ini digunakan untuk mengetok terak dari pada rigi-rigi las dan percikan logam pada permukaan benda kerja, dimana untuk membersihkan percikan cairan logam pada permukaan benda kerja dipergunakan pahat tangan.





      Sikat baja digunakan untuk membersihkan bidang benda kerja sebelum dan sesudah pengelasan, juga untuk membersihkan kotoran-kotoran, debu-debu dan sisi terak pada rigi-rigi las setelah diketok dan dipahat oleh palu terak dan pahat tangan

6.      Pahat Tangan
Pahat tangan adalah suatu pahat dingin yang terbuat dari baja. Pahat tangan ini termasuk alat perlengkapan las yang digunakan untuk memahat (membersihkan) percikan cairan logam pada permukaan benda kerja, memahatnya atau membuka keslahan sambungan las sewaktu mengelas, membuat kampuhlas dan sebagainya.
Pahat yang sering dipergunakan dalam pekerjaan las trdiri dari 2 jenis yaitu : Pahat picak dan pahat bundar atau pahat kuku.
-         Pahat picak digunakan untuk memahat percikan dan cairan logam pada permukaan benda kerja dan membersihkan kotoran-kotoran pada permukaan benda kerja.
-         Pahat bundar digunakan untuk membuat alur yang dipergunakan untuk pengelasan.

7.      Tang Penjepit Benda Kerja Panas
Tang penjepit benda kerja yang dipanasi adalah sebuah tang yang digunakan menjepit benda kerja yang dalam keadaan panas.
Tang ini terbuat dari baja carbon pada keseluruhan tang dan berdasarkan kegunaan (penggunaan) dalam menjepit benda kerja panas
Tang tersebut terdiri dari beberapa jenis yaitu : yang yang bermulut rata bulat, kombinasi dan mulut serigala.


KONTAINER

Kontainer adalah suatu tempat/alat penyimpanan barang yang berbentuk kotak yang terbuat dari metal dan dilengkapi dengan tutup bukaan belakang atau atas.

Dalam dunia konstruksi Kontainer ini sering dipakai untuk pengepakan/pengiriman barang “goods” ke mancanegara atau domestic yang biasanya melalui laut.

Komponen struktur yang dipacking dengan Kontainer ini, volume nya lebih sedikit dibanding pengiriman dengan truck terbuka atau biasa disebut break bulk.

Biasa nya juga untuk penggunaan Kontainer ini, digunakan SKID SYSTEM untuk mempermudah loading dan unloading nya. Skid System berupa rel peluncur yang dipasang sedemikian rupa pada bagian dalam dan luar Kontainer. Butuh alat untuk mendorong saat loading dan alat menarik dari Kontainer saat unloading.

Untuk pengiriman menggunakan kontainer, maka perlu diketahuai ukuran / dimensi dalam nya agar dapat dikalkulasikan jumlah kontainer yang diperlukan.

Jenis jenis kontainer:
 
  • Dry Cargo Kontainer yaitu kontainer kering, kontainer ini untuk memuat barang – barang kering yang bisa disimpan di dalam ruang tertutup dalam waktu yang lama.
  • Reefer Kontainer atau kontainer berpendingin yang suhunya bisa diatur sesuai kebutuhan. Kontainer jenis ini mempunyai mesin yang menempel pada body/ dinding belakang kontainer sehingga suhu dan kelembaban dalam kontainer bisa disetel. Kontainer reefer biasa digunakan untuk memuat buah, sayuran, ikan, daging, es krim dan bahan makanan lainnya yang butuh pengaturan suhu khusus.
  • Special Equipment Kontainer, yaitu kontainer yang digunakan untuk kargo – kargo khusus. Kontainer ini memang dirancang untuk barang-barang tertentu yang ukuran dimensi maupun beratnya melebihi batas maksimal penggunaan kontainer biasa. Contoh Special Equipment Kontainer adalah Flat Track dan Open Kontainer. Flat racks yaitu kontainer yang tidak memiliki dinding / atap permanen atau dinding kontainernya bisa dibuka tutup sesuai kebutuhan. Kontainer ini bisa dimuati barang dari atas maupun samping kontainer. Jadi jika kita memuat barang – barang yang besar seperti untuk mesin – mesin berat, pipa-pipa, material bangunan, lebih gampang untuk pemuatannya. Open Top Kontainer, yaitu kontainer yang atapnya memang terbuka untuk memudahkan pengisian barang atau kargo ke dalam kontainer
Berdasarkan ukurannya kontainer dibedakan menjadi Kontainer 20 Feet, Kontainer 40 feet, Kontainer 40 feet HC dan Kontainer 45 feet.
Berikut ini tabel rincian ukuran kontainer menurut jenisnya:

UKURAN KONTAINER
EXTERIOR
INTERIOR
LENGTH
..WIDTH
HEIGHT
LENGTH
..WIDTH
HEIGHT
20′ Steel Dry Cargo Kontainer
20′
8′
8’6”
19’4 13/16”
7’8 19/32”
7’9 57/64”
6 m
2,438 m
2.591 m
5.898 m
2.352 m
2.385 m
20′ Full Height Open Top Kontainer
20′-0”
8′-0”
8′-6”
19′-4 4/5”
7′-8 4/5”
7′-8 3/5”
6.058 m
2.438 m
2.591 m
5.919 m
2.340 m
2.380 m
20′ Flat Rack Kontainer with Four Freestanding Posts
20′-0”
8′-0”
8′-6”
18′-6 7/16”
6′-7 59/64”
6′-9 39/64”
6.058 m
2.438 m
2.591 m
5.650 m
2.030 m
2.073 m
40′ Steel Dry Cargo Kontainer
40′-0”
8′-0′
8’6”
39′-5 45/64”
7′-8 19/32”
7′-9 57/64”
12.192 m
2.438 m
2.591 m
12.032 m
2.352 m
2.385 m
40′ Hi-Cube Steel Dry Cargo Kontainer
40′-0”
8′-0′
9’6”
39′-5 45/64”
7′-8 19/32”
8′-9 15/16”
12.192 m
2.438 m
2.896 m
12.032 m
2.352 m
2.69 m
40′ Full Height Open Top Kontainer
40′-0”
8′-0′
8’6”
39′-7”
7′-8 9/10”
7′-8 3/5”
12.192 m
2.438 m
2.591 m
12.045 m
2.309 m
2.379 m
40′ Flat Rack Kontainer with Four Freestanding Posts
40′-0”
8′-0”
8′-6”
38′-7 15/16”
6′-7 59/64”
6′-4 1/2”
12.192 m
2.438 m
2.591 m
11.784 m
2.030 m
1.943 m
45′ Steel Dry Cargo Kontainer
45′-0”
8′-0”
9′-6”
44′-5 7/10”
7′-8 19/32”
8′-10 17/64”
13.716 m
2.438 m
2.896 m
13.556 m
2.352 m
2.698 m