GERBANG TATA BANGUN JAYA

JEMBATAN BAJA STANDAR

Jembatan-jembatan baja standar yang dimaksud ini di Indonesia adalah jembatan penghubung yang sering kita jumpai dijalan raya yaitu jembatan Rangka dan Jembatan Girder. Perbedaan nya sudah jelas dari nama nya saja dimana Jembatan Rangka adalah jembatan dengan struktur Utama susunan rangka sedang Jembatan Girder adalah jembatan dengan struktur Utama single beam yang disebut girder yang berukuran lebih besar. 

Jembatan ini dibedakan menjadi beberapa type yaitu type A, B dan C. Adapun pembeda nya adalah lebar dan panjang bentang.
Komponen-komponen jembatan rangka dipabrikasi atau dibentuk dari baja standar dengan grade 50 sampai ASTM A572 (Fy = 345 MPa), kecuali pipa sandaran dan beberapa bagian kecil komponen tertentu dipabrikasi dari baja standar dengan Grade 36 yang memenuhi ASTM A709 (Fy = 250 MPa). Dudukan lantai profil terbuat dari baja dengan kelas 42 sesuai ASTM A572.
Baut-baut untuk semua sambungan struktural dibuat dari M24 mutu tinggi, baut terbuat dari Type 1 sampai ASTM A325M-93 dengan mur dan ring dari tipe kekerasan yang setara.
Perletakan elastomer memenuhi AS1523 dan spesifikasi kontrak.
Semua komponen baja yang disuplai harus digalvanis.


Berdasarkan spesifikasi desain jembatan AASHTO LRFD tahun 1998, terdapat tiga seri komponen jembatan rangka: Seri  L, S dan M. Perbedaan dari tiap komponen dalam seri ini adalah pada ukuran dari komponen (untuk bentang tertentu) dan masing-masing kekuatannya. Karakteristik dimensi dari masing-masing seri adalah lebar nominal bagian H yang digunakan pada sisi rangka. Tabel berikut menunjukkan daftar bentang untuk tiap seri komponen dan karakteristik dimensi yang digunakan:
Seri L : Bentang = A55, A60; Karakteristik Dimensi = 400mm
Seri S : Bentang = A45, A50, B55 dan B60; Karakteristik Dimensi = 350mm
Seri M : Bentang = A40, B40, B45 dan B50 dan B60; Karakteristik Dimensi = 310mm


Demikain sedikit ulasan tentang jembatan standar. Pembaca juga dapat membaca Distribusi Pembebanan Jembatatan Rangka sebagai referensi tambahan.

salam

PENGERTIAN BETON BERTULANG




Sifat utama dari beton yaitu sangat kuat terhadap beban tekan, tetapi juga bersifat getas/mudah patah atau rusak terhadap beban tarik. Dalam perhitungan struktur, kuat tarik beton ini biasanya diabaikan.
Sifat utama dari baja tulangan, yaitu sangat kuat terhadap beban tarik maupun beban tekan. Karena baja tulangan harganya mahal, maka sedapat mungkin dihindari penggunaan baja tulangan untuk memikul beban tekan.

Dari sifat utama tersebut, maka jika kedua bahan (beton dan baja tulangan) dipadukan menjadi satu kesatuan secara komposit, akan diperoleh bahan baru yang disebut beton bertulang

Beton bertulang ini mempunyai sifat sesuai sifat penyusunnya, yaitu sangat kuat terhadap beban tarik dan tekan. Beban tarik pada beton bertulang ditahan oleh baja tulangan, sedangkan beban tekan akan ditahan oleh beton.

Kemampuan beton bertulang ini dipakai untuk konstruksi bangunan gedung bertingkat tinggi, jembatan beton, jembatan laying, bendungan, jalan raya beton dan dermaga pelabuhan.

Demikian ulasan singkat perngertian BETON BERTULANG 
semoga bermanfaat.



Baca juga artikel lainnya:
Pengertian Beton

PENGERTIAN BETON




Sebenarnya banyak orang yang salah memahami apa itu beton. Orang umum/awam dan bahkan orang teknik sipil sekalipun beberapa yang saya jumpai masih salah memahami pengertian beton.
Bangunan dengan tiang kolom tulangan disebut beton bahkan dinding bata diplester atau hebel diplester, orang awam juga menyebutnya beton.

Beton dibuat dengan cara mencampur semen Portland dengan air ditambah pasir dan kerikil, kemudian diaduk hingga merata. Adukan ini disebut adukan beton. Jika adukan ini dibiarkan, lama kelamaan akan mengeras dan padat. Jadi disimpulkan bahwa beton adalah adukan merata yang sudah mengeras hasil campuran semen dengan air ditambah pasir dan kerikil.

Jika salah satu atau beberapa jenis campuran bahan susunan tesebut dikurangi, maka tidak terjadi adukan beton, tetapi akan diperoleh jenis adukan yang lain. Misalnya, jika semen Portland dicampur dengan air, kemudian ditambah pasir saja dan diaduk hingga merat, maka akan diperoleh adukan mortal. Tetapi jika semen Portland dicampur dengan air saja kemudian diaduk merata, maka akan diperoleh adukan pasta semen. Adukan pasta semen ini yang biasa dipakai untuk plester yang orang umum menyebutnya “acian”. Baik adukan mortal maupun adukan pasta semen ini apabila dibiarkan lama-kelamaan juga menjadi keras dan padat.


Demikian penjelasan singkat mengenai pengertian beton.
semoga bermanfaat.

Baca artikel lainnya:
material baja
Istilah dalam konstruksi baja