GERBANG TATA BANGUN JAYA

PENGETAHUAN DASAR PONDASI

Fondasi adalah suatu bagian dari konstruksi bangunan yang bertugas meletakkan bangunan dan meneruskan beban bangunan atas (upper structure) kedasar tanah yang cukup kuat mendukungnya. Untuk tujuan itu fondasi bangunan harus diperhitungkan dapat menjamin kestabilan bangunan terhadap berat sendiri, beban-beban bangunan dan gaya-gaya luar seperti tekanan angin, gempa bumi dan lain sebagainya dan tidak boleh terjadi penurunan fondasi. Baik penurunan fondasi setempat/titik maupun penurunan merata. Kegagalan fondasi dapat disebabkan karena “base-shear failure” atau penurunan berlebihan, dan sebagai akibatnya dapat menimbulkan kerusakan structural pada rangka bangunan atau kersukana lain seperti retak tembok, lantai ubin pecah dan pintu jendela sulit dibuka. Maka baiknya titik pondasi harus berada pada tanah keras.
Untuk dapat menentukan lokasi pondasi dan jenis pondasi yang akan digunakan, biasanya perencana melakukan penyelidikan tanah. Penyelidikan tanah dilakukan untuk mendapatkan informasi teknis dalam perancangan bangunan. 
Adapaun informasi teknis tersebut adalah:
1. Informasi untuk menentukan jenis pondasi (dangkal atau dalam)
2. Informasi daya dukung pondasi
3. Informasi perkiraan penurunan (settlement) tanah tersebut.
4. Informasi lokasi muka air tanah
5. Informasi untuk menentukan solusi terhadap permasalahan yang akan dihadapi dilapangan
6. Informasi kemungkinan tibulnya permasalahan pada bangunan sekitar.

Pondasi bangunan biasanya dibedakan sebagai pindasi dangkal dan pondai dalam, yang dibedakan dari perbandingan kedalaman pondasi terhadap lebar pondasi. 
1. D ≤ B disebut pondasi dangkal
2. D > 5B disebut pondasi dalam
Untuk pondasi bangunan rumah tinggal dan Gedung bertingkat biasa (ordinasry low-rise buildings), karena berat bangunan relative tidak besar, maka biasanya cukup digunakan fondasi dangkal yang disebut pondasi langsung yaitu dengan memperlebar bagian bawah kolom atau dinding bangunan, sehingga beban bangunan disebarkan menjadi desakan yang lebih kecil daripada daya dukung tanah yang di izinkan. Dimensi pondasi dihitung berdasarkan beban bangunan dan daya dukung tanah yang diizinkan.

Af = Beban Bangunan / Daya dukung Tanah 
Af = luas pondasi.

Kedalaman pondasi langsung makin dangkal akan semakin murah dan semakin mudah pelaksanaannya, tetapi ada beberapa factor yang harus diperhatikan. :
1. Dasar pondasi harus terletak dibawah lapisan tanah teratas (top soil) yang mengandung humus, bahan organic.
2. Kedalaman tanah urug atau tanah lunka lain.
3. Kedalaman tanah yang dipengaruhi sifat retak-retak atau kembang susut.
4. Kedalaman muka air tanah
5. Letak kedalaman pondasi bangunan lama yang berdekatan.

Dengan mempertimbangkan factor-faktor tersebut maka kedalaman dasar pondasi langsung di Indonesia beiasanya diletakkan antara 0.6m sampai 3.0m dibawah muka tanah.
Foto diatas memperlihatkan podestal yaitu kolom beton yang terlihat diatas permukaan tanah perpanjangan dari pondasi. BIasanya bagian ini disebut kolom pedestal.

No comments: