Teman-teman yang ingin belajar mendesain bangunan dengan Staad.Pro, dapat mengunjungi channel youtbe kami "gerobak sipil" atau dapat klik langsung link dibawah ini.
1. Tutorial Staad.Pro #1: PEMODELAN RANGKA BAJA MULTYGABLE PADA STAAD PRO PEMULA-GEROBAK SIPIL
2. Tutorial Staad.Pro #2 : SYSTEM STRUKTUR RANGKA BAJA BANGUNAN
3. Tutorial Staad.Pro #3: CARA MUDAH MEMAHAMI DASAR-DASAR STAAD.PRO PEMULA
4. Tutorial Staad.Pro #4: MEMAHAMI PERBEDAAN KONSEP SPACE DAN PLANE STAAD PRO-GEROBAK SIPIL
5. Tutorial Staad.Pro #5: PENJELASAN KONSEP MODEL FLOOR DAN TRUSS PADA STAAD.PRO
6. Tutorial Staad.Pro #6: PERBEDAAN KONSEP MODEL SPACE DAN TRUSS PADA STAAD.PROO-GEROBAK SIPIL
7. Tutorial Staad.Pro #7: PERBEDAAN BRACING TRUSS DAN TENSION-GEROBAK SIPIL
8. Tutorial StaadPro #8: PERBEDAAN PLATE 1 ARAH DAN 2 ARAH-GEROBAK SIPIL
9. Tutorial StaadPro #9: CARA MUDAH MEMAHAMI PERBEDAAN SUMBU GLOBAL DAN SUMBU LOKAL-GEROBAK SIPIL
10. Tutorial Staadpro #10: CARA IMPORT MODELLING AUTOCAD KE STAAD.PRO
11. Tutorial StaadPro #11 : Aplikasi Perletakan yang benar
JEMBATAN BAJA STANDAR
Jembatan-jembatan baja standar yang dimaksud
ini di Indonesia adalah jembatan penghubung yang sering kita jumpai dijalan
raya yaitu jembatan Rangka dan Jembatan Girder. Perbedaan nya sudah jelas dari
nama nya saja dimana Jembatan Rangka adalah jembatan dengan struktur Utama susunan
rangka sedang Jembatan Girder adalah jembatan dengan struktur Utama single beam
yang disebut girder yang berukuran lebih besar.
Jembatan ini dibedakan menjadi
beberapa type yaitu type A, B dan C. Adapun pembeda nya adalah lebar dan
panjang bentang.
Komponen-komponen jembatan rangka
dipabrikasi atau dibentuk dari baja standar dengan grade 50 sampai ASTM A572
(Fy = 345 MPa), kecuali pipa sandaran dan beberapa bagian kecil komponen
tertentu dipabrikasi dari baja standar dengan Grade 36 yang memenuhi ASTM A709
(Fy = 250 MPa). Dudukan lantai profil terbuat dari baja dengan kelas 42 sesuai
ASTM A572.
Baut-baut untuk semua sambungan struktural
dibuat dari M24 mutu tinggi, baut terbuat dari Type 1 sampai ASTM A325M-93
dengan mur dan ring dari tipe kekerasan yang setara.
Perletakan elastomer memenuhi AS1523 dan
spesifikasi kontrak.
Semua komponen baja yang disuplai harus
digalvanis.
Berdasarkan spesifikasi desain jembatan
AASHTO LRFD tahun 1998, terdapat tiga seri komponen jembatan rangka: Seri L, S dan M. Perbedaan dari tiap komponen
dalam seri ini adalah pada ukuran dari komponen (untuk bentang tertentu) dan
masing-masing kekuatannya. Karakteristik dimensi dari masing-masing seri adalah
lebar nominal bagian H yang digunakan pada sisi rangka. Tabel berikut
menunjukkan daftar bentang untuk tiap seri komponen dan karakteristik dimensi
yang digunakan:
Seri L : Bentang = A55, A60; Karakteristik
Dimensi = 400mm
Seri S : Bentang = A45, A50, B55 dan B60;
Karakteristik Dimensi = 350mm
Seri M : Bentang = A40, B40, B45 dan B50 dan B60;
Karakteristik Dimensi = 310mmDemikain sedikit ulasan tentang jembatan standar. Pembaca juga dapat membaca Distribusi Pembebanan Jembatatan Rangka sebagai referensi tambahan.
salam
PENGERTIAN BETON BERTULANG
Sifat utama dari beton yaitu sangat kuat
terhadap beban tekan, tetapi juga bersifat getas/mudah patah atau rusak
terhadap beban tarik. Dalam perhitungan struktur, kuat tarik beton ini biasanya
diabaikan.
Sifat utama dari baja tulangan, yaitu
sangat kuat terhadap beban tarik maupun beban tekan. Karena baja tulangan
harganya mahal, maka sedapat mungkin dihindari penggunaan baja tulangan untuk
memikul beban tekan.
Dari sifat utama tersebut, maka jika kedua
bahan (beton dan baja tulangan) dipadukan menjadi satu kesatuan secara
komposit, akan diperoleh bahan baru yang disebut beton bertulang.
Beton bertulang ini mempunyai sifat sesuai sifat
penyusunnya, yaitu sangat kuat terhadap beban tarik dan tekan. Beban tarik pada
beton bertulang ditahan oleh baja tulangan, sedangkan beban tekan akan ditahan
oleh beton.
Kemampuan beton bertulang ini dipakai untuk
konstruksi bangunan gedung bertingkat tinggi, jembatan beton, jembatan laying,
bendungan, jalan raya beton dan dermaga pelabuhan.
Demikian ulasan singkat perngertian BETON
BERTULANG
semoga bermanfaat.
Baca juga artikel lainnya:
Pengertian Beton
PENGERTIAN BETON
Sebenarnya banyak orang yang salah memahami apa
itu beton. Orang umum/awam dan bahkan orang teknik sipil sekalipun beberapa yang
saya jumpai masih salah memahami pengertian beton.
Bangunan dengan tiang kolom tulangan
disebut beton bahkan dinding bata diplester atau hebel diplester, orang awam
juga menyebutnya beton.
Beton dibuat dengan cara mencampur semen Portland dengan air ditambah pasir dan
kerikil, kemudian diaduk hingga merata. Adukan ini disebut adukan beton. Jika
adukan ini dibiarkan, lama kelamaan akan mengeras dan padat. Jadi disimpulkan
bahwa beton adalah adukan merata yang sudah mengeras hasil campuran semen
dengan air ditambah pasir dan kerikil.
Jika salah satu atau beberapa jenis
campuran bahan susunan tesebut dikurangi, maka tidak terjadi adukan beton,
tetapi akan diperoleh jenis adukan yang lain. Misalnya, jika semen Portland
dicampur dengan air, kemudian ditambah pasir saja dan diaduk hingga merat, maka
akan diperoleh adukan mortal. Tetapi jika semen Portland dicampur dengan air
saja kemudian diaduk merata, maka akan diperoleh adukan pasta semen. Adukan
pasta semen ini yang biasa dipakai untuk plester yang orang umum menyebutnya
“acian”. Baik adukan mortal maupun adukan pasta semen ini apabila dibiarkan
lama-kelamaan juga menjadi keras dan padat.
Demikian penjelasan singkat mengenai pengertian beton.
semoga bermanfaat.
Baca artikel lainnya:
material baja
Istilah dalam konstruksi baja
Subscribe to:
Posts (Atom)