A. Bahan Dasar Pembuatan Cat
Cat pada
umumnya terbuat dari: pigment, binder
dan solvent. Cat dibuat dari pigment yang didispersikan ke dalam
binder, yang selanjutnya dilarutkan dalam solvent atau diemulsikan dalam air,
agar dapat diaplikasikan melalui alat cat yang ada (busa roll, semprotan, dll).
Ada beberapa
jenis pigment yang masing-masing mempunyai fungsi yang spesifik:
o
Pigment opaque: yang berguna untuk membuat lapisan yang tidak tembus
pandang dengan menampilkan bermacam-macam warna sesuai kebutuhan.
o
Pigment metallic: ditambahkan untuk menampilkan kesan metalik pada
cat finish.
o
Pigment anti-corrosive: ditambahkan khusus untuk mencegah timbulnya
karat pada permukaan baja.
o
Pigment extender: biasanya ditambahkan untuk mengurangi efek gloss
(kilau), atau mambantu ikatan antar lapisan cat, atau meningkatkan kekentalan
dan menekan biaya produksi.
Istilah
tingkat kekilauan hasil lapisan cat dari yang tidak kilau sampai yang paling
mengkilau: flat, eggshell, semi-gloss, gloss
dan high-gloss.
Setiap binder
mempunyai metoda perawatan (curing) dan pengeringan (drying) yang berbeda. Ada
beberapa jenis curing dan drying sbb.:
o
Oksidasi:
adalah curing dengan menyerap oksigen dari udara terbuka dan diikuti dengan
polimerisasi, yang disebut juga dengan pengeringan udara (air drying). Binder
yang menggunakan curing dan drying jenis ini: alkyd.
o
Penguapan
solvent (pelarut): binder dilarutkan dalam campuran
pelarut (solvent). Ketika diaplikasi, pelarut menguap, meninggalkan lapisan
tipis yang stabil dan permanen. Jenis cat yang mempunyai binder seperti ini
dinamakan Lacquer (pernis). Binder yang menggunakan curing dan drying
jenis ini: Vinyl dan
Chlorinated-rubber. Karena prosesnya hanya bergantung dari penguapan
pelarut, maka cat jenis ini dapat diaplikasikan pada suhu yang relatif rendah.
o
Reaksi
kimia: cat umumnya di bagi dalam dua kemasan terpisah: base dan hardener. Bila dicampur akan membentuk campuran cat akhir.
Proses curing tetap berlanjut walaupun cat tidak diaplikasikan, sehingga cat
jenis ini mempunyai umur pakai yang terbatas. Selain itu karena proses curing
tidak memerlukan proses oksidasi, maka sering diaplikasikan untuk mendapatkan
lapisan yang relatif tebal. Binder yang
menggunakan curing dan drying jenis ini: Epoxy.
o
Perpaduan
(coalescene): bahan binder diemulsikan ke dalam air dalam bentuk koloid.
Pada saat diaplikasikan, air akan menguap dan binder akan menyatu membentuk
lapisan tipis di permukaan yang dicat. Binder yang menggunakan curing ini: latex. Curing ini tidak dapat
digunakan pada kondisi suhu rendah atau kelembaban tinggi.
Fungsi binder
dapat digambarkan sebagai pengikat sesama pigment dan pigment terhadap
permukaan baja. Jenis-jenis binder:
1.
Alkyd
2.
Epoxy ester
3.
Epoxy lacquer
4.
Two Pack Epoxy
5.
Epoxy coal tar
6.
Inorganic
7.
Latex
8.
Minyak (Oil)
9.
Phenolic
10. Rubber
Base
11. Chlorinated
rubber
12. Silicone
13. Oil-Modified
Urathane
14. Moisture-Cured
Urethane
15. Two
Component Urethane
16. Aromatic
Urethane
17. Aliphatic
Urethane
18. Polyvinyl
Butyral (Vinyl)
19. Polyvinyl
Chloride dan Polyvinyl Acetate
20. Vinyl-Alkyd
Bahan baku
cat berikutnya adalah solvent Fungsi
utama solvent adalah melarutkan pigment dan binder agar dapat di aplikasi
sesuai alat cat yang akan dipakai. Setiap jenis solvent mempunyai kecepatan
penguapan yang berbeda satu sama lain. Oleh karena itu pemakaian alat cat harus
memperhatikan jenis solvent yang digunakan.
Terima kasih infonya gan.
ReplyDeleteLumayan buat nambah elmu.
Finishing Floor
Jenis dan fungsi epoxy.
----------
thanks gan, informasinya sangat bermanfaat !! silahkan kunjungi juga http://www.ahlibeton.co.id/2015/09/floor-hardener.html untuk pembuatan floor hardener
ReplyDelete